,,

Welcome and Enjoy,,, in My House (환영받는 ,hwanyeongbatneun)

Rabu, 17 November 2010

'Akuntansi Manajemen' Analisi dan Perbandingan: Perhitungan Biaya Variabel dan Perhitungan Biaya Absorpsi

Perhitungan biaya variable menekankan perbedaan antara biaya manufaktur variable dan tetap. Perhitungan biaya variable membebankan hanya biaya manufaktur variable ke produk, biaya-biaya ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variable. Overhead tetap diperlakukan sebagai beban periode dan tidak disertakan dalam penetuan biaya produk.
Perhitungan biaya absorpsi membebankan semua biaya menufaktur ke produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variable dan overhead tetap adalah hal-hal yang menentukan biaya produk. Jadi, menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap dipandang sebagai biaya produk bukan biaya periode. Dengan kata lain, overhead tetap adalah biaya yang dapat di inventarisasi ?????
Penilaian Persediaan
Metode perhitungan biaya produk yang berbeda akan mempengaruhi nilai barang yang tersimpan di dalam persediaan.
Laporan Laba Rugi: Analisis dan Rekonsiliasi
Karena biaya produk per unit merupakan dasar bagi penghitungan harga pokok penjualan, maka metode perhitungan biaya variable dan absorpsi dapat mengakibatkan angka laba bersih yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena jumlah overhead tetap yang diakui sebagai beban pada kedua metode.
Hubungan antara produksi, penjualan, dan laba
Hubungan antara laba menurut perhitungan biaya variable dan laba menurut perhitungan biaya absorpsi berubah ketika hubungan antara produksi dan penjualan berubah. Apabila barang yang terjual lebih banyak dari jumlah yang diproduksi, maka laba menurut perhitungan biaya variable akan lebih tinggi dari laba menurut perhitungan biaya absorpsi.
Apabila jumlah produksi dan penjualan sama, maka tidak ada perbedaan pada laba yang dilaporkan. Karena, unit-unit yang diproduksi terjual seluruhnya, maka perhitungan biaya absorpsi, seperti perhitungan biaya variable, akan mengakui total overhead tetap periode tersebut sebagai beban. Tidak ada overhead tetap yang masuk atau keluar dari persediaan.
Perlakuan Overhead Tetap pada Perhitungan Biaya Absorpsi
Perbedaan antara perhitungan biaya absorpsi dan variable terletak pada pengakuan beban yang berhubungan dengan overhead tetap. Menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap harus dibebankan keunit yang diproduksi. Hal ini menciptakan 2 masalah yang belum kita bahas secara eksplisit. Pertama, bagaimana kita mengkonversi overhead pabrik yang ditetapkan unit-unit produksi? Kedua. Apa yang dilakukan apabila overhead pabrik yang actual tidak sama dengan overhead pabrik yang dibebankan?

Masalah pertama dapat diatasi dengan relative mudah. Misalkan overhead pabrik ditetapkan atas dasar jam tenaga kerja langsung. Selanjutnya misalkan dibutuhkan 0,25 jam tenaga kerja langsung untuk memproduksi satu unit. Apabila tarif overhead pabrik tetap adalah $12 per jam tenaga kerja langsung, maka overhead tetap per unit adalah $3 (0,25 x$12).
Solusi untuk masalah kedua membutuhkan pemikiran yang lebih dalam. Pertama, kita harus menghitung overhead tetap yang ditetapkan dan membebankannya kepada unit yang diproduksi. Selanjutnya, total overhead yang ditetapkan dibandingkan dengan overhead tetap actual. Apabila kekurangan atau kelebihan overhead yang ditetapkan tidak material, maka akan ditutup dalam harga pokok penjualan. Setiap unit yang masuk kedalam persediaan akhir mengandung overgead tetap yang ditetapkan.
Perhitungan Biaya Variabel dan Evaluasi Kinerja Manajer
Evaluasi terhadap para manajer sering dikaitkan dengan probabilitas unit-unit yang berada dalam kendali mereka bagaimana laba berubah dari satu periode ke periode selanjutnya dan bagaimana laba actual dibandingkan dengan laba yang direncanakan seringkali digunakan sebagai petunjuk terhadap kemampuan manajerial. Akan tetapi, agar dapat menjadi petunjuk yang bermakna, laba harus mencerminkan usaha manajerial. Misalnya apabila seorang manajer telah bekerja keras dan berhasil meningkatkan penjualan sementara biaya tidak berubah, maka laba harus meningkat melebihi periode sebelumnya, yang mengisyaratkan keberhasilan. Secara umum, apabila kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja material, maka manajer berhak untuk berlakunya hal-hal berikut ini :
Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya, sementara factor-faktor lainnya tetap, maka laba akan meningkat.
Ketika pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor-faktor lainnya tetap maka laba akan turun.
Ketika pendapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode lainnya sementara factor-faktor lainnya tetap, maka laba akan tidak berubah.
Perhitungan Biaya Variable dan Pelaporan Segmen
Manfaat perhitungan biaya variable untuk evaluasi kinerja telah meluas melebihi dari sekedar untuk mengevaluasi manajer. Manajer harus mampu mengevaluasi berbagai aktivitas yang menjadi tanggung jawab mereka. Misalnya, manajer harus secara terus-menerus mengevaluasi kontribusi laba dari pabrik, lini produk, dan wilayah penjualan.
Pemisahan biaya tetap dan variable pada perhitungan biaya variable adalah penting untuk melakukan evaluasi yang akurat. Makna implisit dari suatu evaluasi adalah keputusan yang terkait apakah meneruskan atau menghentikan operasional suatu pabrik, atau apakah meneruskan atau menghetikan suatu lini produk.
Pelaporan kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam suatu organisasi disebut peleporan segmen. Pelaporan segmen yang disusun berdasarekan perhitungan biaya varabel menghasilkan evaluasi-evaluasi dan keputusan-keputusan yang lebih baik daripada yang disusun berdasarkan biaya yang diabsorpsi.
Para manajer perlu mengetahui probabilitas sebagai segmen dalam suatu perusahaan agar mampu membuat berbagai evaluasi dan keputusan yang berhubungan dengan eksistensi berkelanjutan dari setiap segmen, tingkat pedanaan, dan seterusnya. Sebuah segmen adalah setiap entries yang berorientasi laba di dalam organisasi. laporan segmen mampu menyesiakan informasi yang berharga mengenal berbagai biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer segmen. Biaya yang dapat dikendalikan adalah biaya yang tingkatannya dapat dipengaruhi oleh manajer. Jadi, manajer yang tidak memiliki tanggung jawab atas suatu biaya tidak boleh bertanggung jawab terhadap biaya tersebut. Apabila biaya yang tak dapat dikendalikan disertakan laporan segmen, maka biaya tersebut harus dipisahkan dari biaya yang dapat dikendalikan dan diberi tanda sebagai biaya yang tidak dapat dikendalikan. Sebagai contoh, biaya tetap pada uda atau lebih pabrik dalam suatu devisi tidak dialokasikan ke masing-masing pabrik tetapi sebagai biaya devisi.
Pelaporan Segmen: Dasar Perhitungan Biaya Absorpsi
Mengandalkan pada informasi biaya yang dikumpulkan oleh system laporan keuangan eksternal. Akan tetapi, informasi yang dibutuhkan untuk tujuan internal seringkali berbeda dari informasi yang diperlukan untuk pelaporan eksternal. Perilaku biaya dan ketelusuran biaya mungkin tidak menjadi perhatian utama pada pelaporan yang disusun untuk kepentingan pihak eksternal, tetapi hal itu penting bagi manajer yang sedang berusaha membuat keputusan strategi
Pelaporan Segmen: Dasar Perhitungan Biaya Variabel
Laporan laba rugi segmen yang menggunakan perhitungan biaya variable memiliki satu keistimewaan di samping laporan laba rugi perhitungan biaya variable yang telah disajikan sebelumnya. Beban tetap dipecah menjadi dua kategori: beban tetap langsung dan beban tetap umum. Bagian tambahan ini menggarisbawahi biaya yang dapat dikendalikan dengan biaya yan tak dapat dikendalikan dan meningkatkan kemampuan manajer untuk mengevaluasi setiap kontribusi segmen terhadap kinerja secara keseluruhan.
Beban tetap langsung adalah beban tetap yang secara langsung dapat ditelusuri ke suatu segmen. Beban ini kadang kala disebut sebagai beban tetapi yang dapat dihindari atau beban tetap yang dapat ditelusuri karena beban ini akan hilang apabila segmen atau dihapus. Beban tetap ini disebabkan oleh eksistensi segmen itu sendiri.
Beban tetap umum disebabkan oleh dua atau lebih segmen secara bersamaan. Beban-beban ini kerap kali muncul bahkan apabila salah satu segmen dihapus.

Biaya tetap yang merupakan biaya tetap langsung pada suatu segmen mungkin dapat menjadi biaya tetap tak langsung, atau umum, pada segmen yang lain. Sebagai contoh, anggaplah bahwa lini produk stereo disegmentasi menjadi dua wilayah penjualan. Pada kasus demikian, penyusutan peralatan yang digunakan untuk memproduksi stereo merupakan beban umum kedua wilayah tetap secara langsung dapat ditelusuri ke segmen produk itu sendiri.
Kontribusi laba yang dihasilkan setiap segmen untuk penutupan biaya tetap umum perusahaan disebut margin segmen. Suatu segmen harus mampu menutup paling tidak biaya variable dan biaya tetap langsungnya sendiri. Laba segmen yang negative ?????? mengurangi total laba perusahaan,yang menimbulkan pertimbangan untuk menghapus segmen tersebut. Dengan mengabaikan setiap pengaruh yang dimiliki segmgen terhadap penjualan segmen lainnya, margin segmen dapat mengukur perubahan laba perusahaan yang mungkin terjadi apabila segmen dieliminasi.
Keputusan yang benar adalah mempertahankan kedua lini produk. Keduanya menghasilkan kontribusi yang sama bai probabilitan perusahaan. Penghentian produksi slah satu produk benar-benar memperburuk keadaan, kecuali penghentian tersebut digantikan oleh produk yang menawarkan margin segmen yang lebih tinggi. Karena kedua produk yang menawarkan margin kontribusi besar, solusi lain untuk rugi bersih diperdulikan. Akuntansi dapat membantu dengan memfokuskan pada analisis biaya yang lebih rinci dengan menggunakan perhitungan biaya berdasar kegiatan.
Pelaporan Segmen: Pendekatan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Pendekatan perhitungan berdasarkan aktivitass, dengan pandangannya yang mendalam terhadap biaya tingkat unit, batch, produk,dan fasilitas memberikan manajemen penilaian yang lebih akurat terhadap keberadaan biaya yang tak bernilai tambah.
Pendekatan berdasarkan aktivitas memperlihatkan kompleksitas operasional manufaktur dan mengingatkan para manajer bahwa penurunan biaya listrik hanya bisa dicapai melalui penururnan pemakaian mesin. Demikian juga, penurunan biaya persiapan hanya bisa dicapai melalui penyederhanaan atau penghapusan aktivitas persiapan. Pengurangan aktivitas mengurangi biaya actual dan meningkatkan laba.
Probabilitas Pelanggan
Meskipun pelanggan sangat penting bagi perolehan laba, sebagian di antaranya lebih menguntungkan dari yang lain. Perusahan yang menaksir profitabilitas berbagai kelompok pelanggan mampu secara lebih akurat menargetkan pasar dan meningkatkan laba mereka. Langkah pertama dalam menentukan profitabilitas pelanggan adalah mengidentifikasi pelanggan. Langkah kedua adalah menetapkan pelanggan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan.
Kadangkala, perusahaan mungkin perlu menambah kelompok pelanggan pada awalnya tidak menguntungkan, dan meningkatkan efisiensi untuk membuat kelompok tersebut menguntungkan. Bank-bank di lingkungan pendidikan sering menyesiakan insentif special untuk mendorong para pelajar agar membuka rekening di tempatnya. Rekening tersebut mungkin tidak menguntungkan bank selama pelajar tersebut masih kuliah, namun dapat menjadi menguntungkan saat mereka lulus dan mendapat pekerjaan.
Biasanya, menarik pelanggan baru lebih mahal daripada memprtahankan yang sudah ada. Menarik pelanggan baru membutuhkan iklan, telepon penjualan, penyusunan proposal, dan penyususnan daftar calon pelanggan. Semua aktivitas tersebut memerlukan biaya. Mempertahankan pelanggan yang ada tetap senang juga memerlukan perjuangan.
Perhitungan Biaya Variabel untuk Perencanaan dan Pengendalian
Perencanaan keuangan mengharuskan para manajer mengestimasi masa depan, tingkat produksi masa depan, biaya masa depan, dan seterusnya. Karena ramalan penjualan yang menjadi dasar penyusunan anggaran merupakan sesuatu yang tidak pasti, maka manajemen mungkin ingin mengetahui beberapa tingkat penjualan yang berbeda untung menilai tentang kemungkinan yang dihadapi perusahaan. Pemahaman terhadap perilaku biaya merupakan hal penting bagi pencapaian hasil ini. Biaya tetap tidak berubah apabila penjualan berubah, sehingga pembedaan antara biaya tetap dan biaya variable adalah penting untuk melakukan penilaian biaya secara akuratpada berbagai volume penjualan dan produksi yang mungkin.


Setelah manajemen memilih satu tingkat penjualan dan produksi yang diharapkan untuk tahun berikutnya, biaya yang akan terjadi juga dapat ditentukan. Rencana keuangan nantinya terdiri dari tingkat aktivitas yang diharapkan dan perkiraan biaya yang terkait. Rencana ini dapat digunakan untuk memantau kinerja actual.
Apabila kinerja actual berbeda dari apa yang diharapkan, maka tidakan perbaikan barangkali diperlukan. Melalui perbandingan hasil actual dengan hasil yang diharapkan dan pelaksanaan tindakan korektif bila diperlukan, manajer melakukan pengendalian. Walaupun demikian, agar proses pengendalian berhasil, perilaku biaya harus benar-benar dipahami.

Misal :
Rencana keuangan menghendaki produksi 12.000 unit selama satu tahun, dan buaya utilitas yang direncanakan selama satu tahun terakhir adalah $18.000. pada akhir bulan pertama, perusahaan memproduksi 3.000 unit dan menghabiskan $4.500 untuk utilitas. Apakah biaya utulitas yang terjadi sesuai dengan yang direncanakan?
Penyelesaian :
biaya utilitas per unit = ($18.000 )/$12.000
= $ 1,5
.untuk 3000 unit,

biaya utilitas =$1,5 × 3.000
=$4.500
Karena biaya utilitas yang diharapkan untuk 3.000 unit adalah $4.500, dan biaya aktualnya $4.500, rencana tampaknya berjalan dengan baik. Sayangnya kalkulasi ini mengabaikan perilaku biaya. Hal itu mengasumsikan bahwa semua biaya adalah variable. Padahal, biaya utilitas adalah tetap $1.000 per bulan ditambah $0,50 per kilowatt jam listrik. Apabila dibutuhkan 1 kilowat untuk memproduksi satu unit output, maka biaya yang diperlukan untuk memproduksi 3.000 unti dalam satu bulan yaitu
Biaya utilitas =$1.000 + ($0,50 × 3.000)
=$2.500
Maka, perusahaan seharusnya mengeluarkan $2.500 biaya utilitas untuk itu memproduksi 3.000 unit, tetapi perusahaan mengeluarkan $4.500. Oleh karena itu, rencana tidak berjalan dengan baik.

PENUTUP

Perhitungan biaya variable dan absorpsi berbeda dalam perlakuannya terhadap overhead tetap. Perhitungan biaya variable memperlakukan overhead tetap sebagai beban periode. Oleh karena itu, biaya unit produksi menurut perhitungan biaya variable terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variable. Perhitungan biaya absorpsi memperlakukan overhead tetap sebagai biaya produk. Oleh karena itu, biaya unit produksi menurut perhitungan biaya absorpsi terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variable, dan bagian dari overhead tetap.
Sinyal yang tepat mengenai rencana biaya utilitas muncul apabila perilaku biaya dipertimbangkan. Sekali lagi, kita melihat pentingnya perbedaan antara biaya tetap dan variable. Karena pembedaan ini merupakan dasar bagi perhitungan biaya variable, kita harus menyimpulkan bahwa perhitungan biaya variable lebih unggul daripada perhitungan biaya absorpsi untuk tujuan-tujuan internal.

1 komentar: